Bikin Kado Handmade
Oktober 26, 2017
Scrapframe beberapa tahun ini cukup hits di kalangan anak
muda. Unik, mungkin itu yang dicari karena kita bisa memesannya dengan foto
sesuai keinginan kita. Aku tidak tahu siapa yang pertama kali menginovasi untuk
membuat frame yang mempunyai volume di dalamnya sehingga bisa dimanfaatkan
untuk kekreatifan tapi aku sungguh mengapresiasinya. Awal aku melihatnya aku
sudah bisa membayangkan bagaimana konsep membuatnya. Aku sendiri bisa dibilang
orang yang sangat suka hal-hal yang berkaitan dengan handmade. Seringnya aku mendapat banyak inspirasi dari Pinterest
lalu aku praktekan untuk membuat beberapa kerajinan tangan atau penataan ruang
kamarku.
Board Pinterest |
Semester delapan adalah semester dimana teman seangkatan satu
persatu sidang skripsi dan meninggalkan bangku kuliah. Kado tentunya menjadi
salah satu hal yang sunnah kita bawa untuk kita sandingkan dengan ucapan
selamat. Secara pribadi dalam pemilihan kado aku selalu memilih sesuatu yang
unik atau paling tidak jarang ada. Untungnya aku mempunyai pacar yang terasa
seperti partner dalam berkreasi. Sama-sama lebih suka memberi kado hasil kreasi
tangan sendiri daripada beli jadi. Apalagi kita satu kelas dan satu organisasi
juga jadi bisa dipastikan temannya ya temanku juga. Kado-kado yang diberikan
tentunya atas nama kita berdua. Kado pertama untuk temanku di BEM yang sidang
pertama kali, aku berikan karikatur dengan ukuran A3. Jujur saja aku membuatnya
hanya bermodal tutorial di youtube. Meskipun sebenarnya kurang puas dengan
hasilnya karena ada beberapa goresan yang kurang pas, aku cukup senang dengan
respon orang yang melihat kadoku. Aku senang karena kadoku cukup menyita
perhatian. Katanya hasil karikaturku terlihat lebih ganteng dari orang aslinya,
haha.
Kado Handmade Pertama |
Kado kedua masih untuk teman BEM ku yang lain, aku
memberikan scrapframe. Itu semua karena aku menemukan toko pigora harga grosir
dekat kampus sehingga aku memesannya untuk sekedar percobaan. Desain kasarnya
aku buat di Corel Draw lalu aku cetak di Artpaper dan aku gunting-gunting. Rasanya
seperti anak TK yang baru belajar menggunting dan menempel, seru! Begitu pula
dengan kado ketiga untuk teman BEMku yang lain.
Kado Handmade Kedua |
Tim Hore |
Beberapa lama kemudian karena teman-temanku suka, mereka
menyarankan aku dan pacarku untuk menjual scrapframe dan karikatur bikinan
kami. Iseng, kita membuat akun Instagram sendiri agar tak mengganggu akun
pribadi kita. Beberapa bulan tidak ada yang order bahkan aku sampai lupa kalau
aku punya akun jualan. Aku baru sadar ketika ada orang yang mengirimi aku pesan
melalui whatsapp kalau dia ingin membeli scrapframeku. Sempat kaget karena aku
tak biasa menerima pesan dari nomor asing. Aku juga kebingungan ketika ditanya
harga karena memang aku tak siap sama sekali. Apalagi ternyata yang pesan dari
Gresik padahal ekspektasiku hanya di wilayah Malang saja.
Beberapa ada yang serius pesan beberapa ada yang sekedar
tanya lalu menghilang. Begitulah kira-kira cerita yang sering aku dengar dari
orang yang berjualan secara online dan sekarang aku alami sendiri. Aku sendiri tak
terlalu mempermasalahkannya karena memang aku tak punya target, paling tidak
uang dari hasil berjualan ini bisa ditabung. Ini bukan pekerjaan utama bagiku,
untuk senang-senang saja. Masalah uang bisa diatur secukupnya asal tidak rugi
saja. So, buat siapapun kalian terkadang kita hanya perlu melakukan sesuatu
karena kita suka dan tak perlu ditekan target. Ada beberapa hal yang memang
hanya perlu kita nikmati. Entah itu menghasilkan uang atau tidak, itu bonus.
Selamat berkarya!
0 komentar